Sebuah mikrotik Routerboard memiliki sebuah fitur Bridge, yaitu menggabungkan beberapa port interface mikrotik ke dalam satu segmen Ip address yang sama. Teknik ini seperti menjadikan sebuah port interface mikrotik seperti sebuah switch pada jaringan. salah satu kelebihannya adalah kita bisa menghemat waktu dengan cukup satu konfigurasi port interface dengan otomatis port yang lain akan mengikuti konfigurasi port utama. Perhatikan Topologi di bawah ini :



Dari topologi diatas, secara umum maasing2 port interface mikrotik biasanya akan disetting sendiri-sendiri, akan tetapi kita bisa menghemat konfigurasi cukup dengan membuat interface bridge.

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
Menambahkan konfigurasi interface bridge

[Admin@MikroTik] > interface bridge add name=bridge1
[Admin@MikroTik] > interface bridge add bridge=bridge1 interface=ether2
[Admin@MikroTik] > interface bridge add bridge=bridge1 interface=ether3
[Admin@MikroTik] > interface bridge add bridge=bridge1 interface=ether4

Menambahkan ip address pada interface bridge

[Admin@MikroTik] > ip addreess add address=10.10.10.1/24 interface=bridge

Untuk menambahkan interface lain cukup ditambahkan sesuai dengan nama interface yang ada.

Read More
Posted by Faiz Abdul Rokhman, S.Kom on Sunday, January 17, 2021

Ada kalanya seorang admin jaringan ingin melihat log (history) apa saja website yang diakses oleh klien. kita bisa memanfaatkan log mikrotik dengan menambahakan parameter port http (80) dan https (443). Dengan ini kita sebagai administrator bisa mengetahui alamat situs apa saja yang diakses oleh klien. misalnya klien mengakses google, youtube atau situs lainnya, IP tersebut akan secara otomatis tersimpan di log mikrotik kita.

Simak konfigurasinya sebagai berikut :

[admin@MikroTik] > ip firewall filter add chain=input  action=log log=yes log-pr

efix=monitorlog_WEB in-interface=all-ethernet dst-port=80,443 protocol=tcp 



Chain = Input bisa anda ubah ke chain=forward jika log tidak berjalan


Read More
Posted by Faiz Abdul Rokhman, S.Kom on Sunday, January 10, 2021

Fungsi dari manajemen akses user ini adalah membatasai hak akses setiap user/admin yang mengakses mikrotik, sebagai admin full, read atau hanya write sehingga orang lain tidak bisa mengakses sembarangan mikrotik kita. Selain itu akses dari full, write dan read juga berbeda.

Dalam kasus ini kita akan membuat login 3 user berbeda dengan ketentuan :

manager (Full), NOC (write) dan Technical Support/TS (read)

 Langkah-langkahnya adalah sbb :

 [admin@mikrotik] > user add name=manager group=full password=manager

 (Untuk user manajer dengan akses full)


 [admin@mikrotik] > user add name=noc group=write password=noc

 (Untuk user noc dengan akses write)

 

[admin@mikrotik] > user add name=ts group=read password=ts 

 (Untuk user technical support dengan akses read)

Cek, hasil konfigurasi di menu system------>User, pastikan muncul seperti gambar di bawah ini :



Setelah selesai silahkan coba keluar dan login seperti biasa dengan login user dan password yang telah kita buat.

Silahkan coba login dengan akses noc dan technical support





Read More
Posted by Faiz Abdul Rokhman, S.Kom on Saturday, January 9, 2021

KONFIGURASI BANDWITH 





Bandwidth adalah kapasitas yang dapat digunakan agar dapat dilewati trafik paket data dengan maksimal tertentu. Pengertian lain dari bandwidth internet adalah jumlah konsumsi transfer data yang dihitung dalam satuan waktu bit per second (bps). Bandwith berbeda dengan kuota.

Jadi bandwidth internet merupakan kapasitas maksimal jalur komunikasi untuk melakukan proses pengiriman dan penerimaan data dalam hitungan detik.

Perhatikan topologi di bawah ini !!

  

[admin@mikrotik] > queue simple add name=bandwith_LAN target-addresses=192.168.100.0/24 max-limit=512k/1M

Silahkan cek di menu queus, maka akan muncul tampilan sebagai berikut :


UJICOBA KECEPATAN AKSES INTERNET DENGAN SPEED TEST, PASTIKAN KECEPATAN UPLOUD DOWNLOAD SESUAI DENGAN BANDWITH YANG KALIAN KONFIGURASI.

Read More
Posted by Faiz Abdul Rokhman, S.Kom on