A. Topologi


 B. Konfigurasi
       Domain Name System adalah suatu metode untuk mengkonversi IP address (numerik) suatu
komputer ke dalam suatu nama domain (alphabetic), ataupun sebaliknya. Dengan adanya sistem
tersebut, memudahkan kita dalam mengingat komputer tersebut. Misalnya, server Debian
memiliki IP Address 192.168.43.50, namun pada umumnya orang tidak akan mudah mengingat IP
address dalam bentuk numeric tersebut. Dengan adanya DNS Server, kita bisa mengakses halaman
situs dari server Debian tersebut hanya dengan mengakses nama domain-nya, tanpa mengingat
IP address dari komputer tersebut. Misalnya :
    IP address = 178.16.169.3
     Domain/DNS = www.tjkt.net
Mudah diingat yang mana ??

Selengkapnya lihat modul berikut :

Read More
Posted by Faiz Abdul Rokhman, S.Kom on Thursday, September 4, 2025
0 comments
categories: | |

 A. Topologi


 B. Konfigurasi
        Web server adalah sebuah software (perangkat lunak) yang memberikan layanan berupa data.
Berfungsi untuk menerima permintaan HTTP atau HTTPS dari klien atau kita kenal dengan web
browser (Chrome, Firefox). Selanjutnya ia akan mengirimkan respon atas permintaan tersebut
kepada client dalam bentuk halaman web. Ada beberapa jenis web server antara laian : web server
apache, NginX, IIS, Lighthttpd.

    1). Install paket Web Server
           Untuk menginstall packet dalam Linux Debian gunakan perintah (apt install) Untuk Install Web                Server gunakan dengan perintah: apt install apache2
            

            Selanjutnya cek web server dengan buka web browser (Chrome), Ketikkan alamat IP debian                     pada URL seperti gambar di bawah ini
            

Selengkapnya


Read More
Posted by Faiz Abdul Rokhman, S.Kom on
0 comments
categories: | |

 A. Topologi


 B. Konfigurasi

  1. Untuk menginstall packet packet linux debian, kita membutuhkan repository, agar packet tersebut bisa kita terapkan. Repository tersebut bisa berupa DVD pada Debian yaitu DVD 1,2 dan 3. Atau bisa menggunakan repository online artinya, saat menginstall paket debian kita harus        download terlebih dahulu dari internet. Cara nya kita masuk ke direktori repository terlebih dahulu dengan perintah nano /etc/apt/sources.list



    2. Tambahkan repository nya seperti pada gambar
        

            Catatan :
                Bisa menggunakan repository yang lainnya yang umum dipakai
    3. Simpan dengan perintah CTRL+X, Y, Enter
    4. update repository dengan perintah apt update
        

Selengkapnya :





Read More
Posted by Faiz Abdul Rokhman, S.Kom on
0 comments
categories: | |

A. Topologi

B. Konfigurasi
       1.    Agar debian bisa terkoneksi dengan internet dan bisa diakses oleh client kita perlu mengatur                   resolv dengan perintah nano /etc/resolv.conf tambahkan :
                nameserver Ip_debian 
                nameserver gateway
                
                
3. Setiap selesai konfigurasi untuk menyimpan dan keluar dari halaman konfigurasi bisa menggunakan :     “ ctrl+X lalu tekan y lalu tekan Enter”

4. Uji coba dengan lakukan ping ke google.com


Selengkapnya tentang modul ini :






Read More
Posted by Faiz Abdul Rokhman, S.Kom on

A.  Topologi


B. Konfigurasi
  1. Sebelum kita melakukan konfigurasi IP Address kita bisa menggunakan perintah untuk melihat ip address terlebih dahulu untuk memastikannya, perintah untuk melihat ip address bisa ketikkan  ip addr bisa disingkat menjadi ip a
  2. Untuk menetapkan IP Address di interface, misal 172.17.18.150/24 ke interface enp0s3 kita bisa gunakan perintah nano /etc/network/interfaces
  3. Simpan konfigurasi dengan perintah Ctrl X, Y, Enter pada keyboard
  4. Restart konfigurasi dengan perintah perintah service networking restart
  5. Pastikan IP address debian sesuai dengan ip yang sudah kita buat.
  6. Untuk memastikan hasil konfugurasi sudah sesuai cek dengan perintah ip a


C. Uji Coba Hasil

Jika sudah sesuai, silahkan ujicoba/test koneksi dengan perintah ping (pastikan TTL)

1. Ping ke gateway

Ping 172.17.18.1


2. Ping ke IP PC

Ping 172.17.18.100

Untuk berhenti dari uji coba ping, tekan CTRL + C pada keyboard.

Selengkapnya modul konfigurasi IP Debian bisa dilihat pada file di bawah ini :

Read More
Posted by Faiz Abdul Rokhman, S.Kom on

EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) merupakan salah satu jenis protokol routing dinamik. Routing EIGRP hanya bisa digunakan pada perangkat router cisco dan tidak mendukung router lain. Kelebihannya yaitu terdapat jalur backup yang akan menggantikan jalur utama apabila terjadi kegagalan.

Untuk mengaktifkan konfigurasi routing eigrp, perlu melakukan 2 langkah. Yang pertama, yaitu mengaktifkan routing eigrp lalu mendaftarkan setiap network yang terhubung.
Perintah untuk mengaktifkan routing eigrp yaitu :

#router eigrp [ASN]
*ASN atau Auonomous System Number adalah sebuah identity dari router eigrp. Router eigrp hanya dapat berkomunikasi dengan router eigrp lain apabila memilik ASN yang sama.


Simak topologi sebagai berikut :

Konfigurasi :

Router-1 

Router-1>en
Router-1#conf t
Router-1(config)#int fa 0/0

Router-1(config-if)#no sh
Router-1(config-if)#ip add 100.100.100.1 255.255.255.252

Router-1(config-if)#int fa 0/1
Router-1(config-if)#no sh
Router-1(config-if)#ip add 10.10.10.1 255.255.255.248


Router-2

Router-2>en
Router-2#conf t
Router-2(config)#int fa 0/0
Router-2(config-if)#no sh
Router-2(config-if)#ip add 100.100.100.2 255.255.255.252

Router-2(config-if)#int fa0/1
Router-2(config-if)#no sh
Router-2(config-if)#ip add 20.20.20.1 255.255.255.240

KONFIGURASI ROUTING EIGRP PADA SETIAP ROUTER

Router 1 :
Router-1(config-if)#router eigrp 100
Router-1(config-if)#network 100.100.100.0
Router-1(config-if)#network 10.10.10.0

Router 2 :
Router-2(config-if)#router eigrp 10
Router-2(config-if)#network 100.100.100.0
Router-2(config-if)#nework 20.20.20.0

Ujicoba ping antar PC

Selamat mencoba !!!



Read More
Posted by Faiz Abdul Rokhman, S.Kom on Wednesday, October 5, 2022

BGP (Border Gateway Protocol) adalah salah satu jenis protokol routing yang berfungsi untuk mempertukarkan informasi antar Autonomous System (AS). BGP ini merupakan sebuah Dinamic Routing dan pada mikrotik sendiri terdapat beberapa macam fitur dinamic routing selain BGP seperti OSPF dan RIP. Untuk pertukaran informasi BGP ini memanfaatkan protokol TCP sehingga tidak perlu lagi menggunakan protokol jenis lain untuk mengangani fragmentasi, retransmisi, acknowledgement dan sequencing.  
Oke. . . .langsung saja simak topologinya sebagai berikut :


Konfigurasi :

Router-1 

Router-1>en
Router-1#conf t
Router-1(config)#int fa 0/0

Router-1(config-if)#no sh
Router-1(config-if)#ip add 100.100.100.1 255.255.255.252

Router-1(config-if)#int fa 0/1
Router-1(config-if)#no sh
Router-1(config-if)#ip add 10.10.10.1 255.255.255.248


Router-2

Router-2>en
Router-2#conf t
Router-2(config)#int fa 0/0
Router-2(config-if)#no sh
Router-2(config-if)#ip add 100.100.100.2 255.255.255.252

Router-2(config-if)#int fa0/1
Router-2(config-if)#no sh
Router-2(config-if)#ip add 20.20.20.1 255.255.255.240

KONFIGURASI ROUTING BGP PADA SETIAP ROUTER

Router-1

Router-1(config)#router bgp 100

Router-1(config-router)#neighbor 100.100.100.2 remote-as 200

Router-1(config-router)#network 100.100.100.0 mask 255.255.255.252

Router-1(config-router)#network 10.10.10.0 mask 255.255.255.248

Router-2

Router-2(config)#router bgp 200
Router-2(config-router)#neighbor 100.100.100.1 remote-as 100

Router-2(config-router)#network 100.100.100.0 mask 255.255.255.252

Router-2(config-router)#network 20.20.20.0 mask 255.255.255.240


Cek Konfigurasi BGP :

Router(config-router)#do show ip route


Selamat mencoba !!!

Read More
Posted by Faiz Abdul Rokhman, S.Kom on Monday, October 3, 2022



Pembahasan mengenai routing OSPF sudah kita bahas di materi tutorial sebelumnya, selanjutnya kita akan melanjutkan konfigurasi routing OSPF multi area sesuai topologi diatas, let's go !!!

Konfigurasi :

Router-1 

Router-1>en
Router-1#conf t
Router-1(config)#int fa 0/0
Router-1(config-if)#no sh
Router-1(config-if)#ip add 100.100.100.1 255.255.255.252

Router-1(config-if)#int fa 0/1
Router-1(config-if)#no sh
Router-1(config-if)#ip add 10.10.10.1 255.255.255.248

Router-2

Router-2>en
Router-2#conf t
Router-2(config)#int fa 0/0
Router-2(config-if)#no sh
Router-2(config-if)#ip add 100.100.100.2 255.255.255.252


Router-2(config-if)#int fa 0/1
Router-2(config-if)#no sh
Router-2(config-if)#ip add 200.200.200.1 255.255.255.252


Router-2(config-if)#int eth 0/0/0
Router-2(config-if)#no sh
Router-2(config-if)#ip add 20.20.20.1 255.255.255.240


Router-3

Router-3>en
Router-3#conf t
Router-3(config-if)#int fa 0/1
Router-3(config-if)#no sh
Router-3(config-if)#ip add 200.200.200.2 255.255.255.252

Router-3(config-if)#int fa0/0
Router-3(config-if)#no sh
Router-3(config-if)#ip add 30.30.30.1 255.255.255.224


KONFIGURASI ROUTING OSPF PADA SETIAP ROUTER

Router-1

Router-1(config)#router ospf 1
Router-1(config-router)#network 100.100.100..0 0.0.0.3 area 0
Router-1(config-router)#network 10.10.10.0 0.0.0.7 area 0

Router-2

Router-2(config)#router ospf 1
Router-2(config-router)#network 100.100.100.0 0.0.0.3 area 0
Router-2(config-router)#network 20.20.20.0 0.0.0.15 area 0
Router-2(config-router)#network 200.200.200.0 0.0.0.3 area 10

Router-3
Router-3(config)#router ospf 1
Router-3(config-router)#network 200.200.200.0 0.0.0.3 area 10
Router-3(config-router)#network 30.30.30.0 0.0.0.31 area 10

Ubah konfigurasi Ip pada laptop client, sesuai dengan topologi diatas.
ujicoba ping dari client 1 ke client 2 dan 3.

Catatan :

Process-id itu bisa digunakan antara nomor 1 dan 65,535

Area-id itu dapat digunakan dari angka 0 to 65,535.

Dalam OSPF setidaknya kita harus punya area 0. area 0 sering disebut sebagai backbone dan setiap area2 lainnya yang ingin dibuat harus terkoneksi ke area 0. Bila router tersebut dalam ruang lingkup backbone, maka area-idnya harus 0.

Cara verifikasi/cek Konfigurasi OSPF :

Router#show ip protocol
Router#show ip route
Router#show ip ospf interface
Router#show ip ospf
Router#show ip ospf neighbor detail
Router#show ip ospf database

Read More
Posted by Faiz Abdul Rokhman, S.Kom on Saturday, October 1, 2022


OSPF adalah singkatan dari Open Shortest Path First, yaitu suatu dynamic routing protocol yang termasuk dalam kategori IGP (Interior Gateway Protocol), OSPF memiliki kemampuan Link-state (melakukan deteksi status link) dan algoritma Dijkstra (algoritma pencarian jarak terpendek), OSPF mampu menjaga, mengatur dan mendistribusikan informasi routing antar network walaupun topologi network tersebut berubah-ubah secara dinamis, OSPF Menggunakan IP protocol (layer3) nomor 89.

Suatu AS (Autonomus System) terdiri dari satu atau beberapa Area, dan area itu sendiri adalah system grouping yang digunakan di protocol OSPF yaitu gabungan dari beberapa router IR (Internal Router), Area memudahkan dalam manajemen jaringan besar OSPF, Struktur satu area tidak terlihat dari area lainnya, OSPF areas ditulis dalam 32-bit / seperti IP address (0.0.0.0 – 255.255.255.255), Dalam satu AS, area ID harus unik. 


Konfigurasi :

Router-1 

Router-1>en
Router-1#conf t
Router-1(config)#int fa 0/0
Router-1(config-if)#no sh
Router-1(config-if)#ip add 100.100.100.1 255.255.255.252

Router-1(config-if)#int fa 0/1
Router-1(config-if)#no sh
Router-1(config-if)#ip add 10.10.10.1 255.255.255.248

Router-2

Router-2>en
Router-2#conf t
Router-2(config)#int fa 0/0
Router-2(config-if)#no sh
Router-2(config-if)#ip add 100.100.100.2 255.255.255.252


Router-2(config-if)#int fa 0/1
Router-2(config-if)#no sh
Router-2(config-if)#ip add 200.200.200.1 255.255.255.252


Router-2(config-if)#int eth 0/0/0
Router-2(config-if)#no sh
Router-2(config-if)#ip add 20.20.20.1 255.255.255.240


Router-3

Router-3>en
Router-3#conf t
Router-3(config-if)#int fa 0/1
Router-3(config-if)#no sh
Router-3(config-if)#ip add 200.200.200.2 255.255.255.252

Router-3(config-if)#int fa0/0
Router-3(config-if)#no sh
Router-3(config-if)#ip add 30.30.30.1 255.255.255.224


KONFIGURASI ROUTING OSPF PADA SETIAP ROUTER

Router-1

Router-1(config)#router ospf 1
Router-1(config-router)#network 100.100.100..0 0.0.0.3 area 0
Router-1(config-router)#network 10.10.10.0 0.0.0.7 area 0

Router-2

Router-2(config)#router ospf 1
Router-2(config-router)#network 100.100.100.0 0.0.0.3 area 0
Router-2(config-router)#network 20.20.20.0 0.0.0.15 area 0
Router-2(config-router)#network 200.200.200.0 0.0.0.3 area 0

Router-3
Router-3(config)#router ospf 1
Router-3(config-router)#network 200.200.200.0 0.0.0.3 area 0
Router-3(config-router)#network 30.30.30.0 0.0.0.31 area 0

Ubah konfigurasi Ip pada laptop client, sesuai dengan topologi diatas.
ujicoba ping dari client 1 ke client 2 dan 3.

Catatan :

Process-id itu bisa digunakan antara nomor 1 dan 65,535

Area-id itu dapat digunakan dari angka 0 to 65,535.

Dalam OSPF setidaknya kita harus punya area 0. area 0 sering disebut sebagai backbone dan setiap area2 lainnya yang ingin dibuat harus terkoneksi ke area 0. Bila router tersebut dalam ruang lingkup backbone, maka area-idnya harus 0.

Cara verifikasi Konfigurasi OSPF :

Router#show ip protocol
Router#show ip route
Router#show ip ospf interface
Router#show ip ospf
Router#show ip ospf neighbor detail
Router#show ip ospf database

Read More
Posted by Faiz Abdul Rokhman, S.Kom on Monday, September 26, 2022

 Routing Dynamic OSPF Area 0 (Backbone) Cisco



OSPF adalah singkatan dari Open Shortest Path First, yaitu suatu dynamic routing protocol yang termasuk dalam kategori IGP (Interior Gateway Protocol), OSPF memiliki kemampuan Link-state (melakukan deteksi status link) dan algoritma Dijkstra (algoritma pencarian jarak terpendek), OSPF mampu menjaga, mengatur dan mendistribusikan informasi routing antar network walaupun topologi network tersebut berubah-ubah secara dinamis, OSPF Menggunakan IP protocol (layer3) nomor 89.

Suatu AS (Autonomus System) terdiri dari satu atau beberapa Area, dan area itu sendiri adalah system grouping yang digunakan di protocol OSPF yaitu gabungan dari beberapa router IR (Internal Router), Area memudahkan dalam manajemen jaringan besar OSPF, Struktur satu area tidak terlihat dari area lainnya, OSPF areas ditulis dalam 32-bit / seperti IP address (0.0.0.0 – 255.255.255.255), Dalam satu AS, area ID harus unik.


Routing OSPF wajib menggunakan wildcard mask. Untuk area bisa menggunakan area 0 (area backbone) karena kita konfigurasi ospf single area

Apa itu wildcard mask? wilcard mask yaitu parameter access list yang menentukan alamat IP yang harus diperiksa atau pengertian lain nya adalah kumpulan 32 bit yang digunakan untuk mengenali alamat IP.

Perintah untuk mengaktifkan routing ospf :
#routing ospf (spasi) [proces_id]
(Untuk process id pada setiap router tidak harus sama)

Catatan :

Process-id itu bisa digunakan antara nomor 1 dan 65,535

Area-id itu dapat digunakan dari angka 0 to 65,535. Dalam OSPF setidaknya kita harus punya area 0. area 0 sering disebut sebagai backbone dan setiap area2 lainnya yang ingin dibuat harus terkoneksi ke area 0. Bila router tersebut dalam ruang lingkup backbone, maka area-idnya harus 0.


Perintah untuk mengadvertise network yang terhubung :
#network (spasi) [network_address] (spasi) [wildcard_mask] (spasi) [area]


Contoh wildcard mask :
IP = 20.20.20.1 Subnet=255.255.255.0, untuk menghitungnya begini =>
Subnet=255.255.255.0 => 11111111.11111111.11111111.0000000 kebalikannya adalah wildcard
Wildcard => 00000000.00000000.00000000.11111111 = 0.0.0.255


Contoh lain :
IP = 10.10.10.1 Subnet=255.255.255.252, untuk menghitungnya begini =>
Subnet=255.255.255.252 => 11111111.11111111.11111111.11111100 kebalikannya adalah wildcard
Wildcard => 00000000.00000000.00000000.00000011 = 0.0.0.3

Oke, langsung saja simak topologi di bawah ini :


Konfigurasi :
Router 1 :

Router>enable

Router#

Router#configure terminal

Router(config)#hostname R1


Mengaktifkan interface 0/0

R1(config)#interface FastEthernet0/0

R1(config-if)#no shutdown


Menambahkan IP address di interface 0/0 

R1(config-if)#ip address 10.10.10.1 255.255.255.252


Mengaktifkan interface 0/1

R1(config)#interface FastEthernet0/1

R1(config-if)#no shutdown


Menambahkan IP address di interface 0/01

R1(config-if)#ip address 100.100.100.1 255.255.255.248


Cek Konfigurasi IP, pastikan sudah sesuai

R1(config-if)#do show ip interface brief



Router 2 :

Router>enable

Router#

Router#configure terminal

Router(config)#hostname R2


Mengaktifkan interface 0/0

R2(config)#interface FastEthernet0/0

R2(config-if)#no shutdown


Menambahkan IP address di interface 0/0 

R2(config-if)#ip address 10.10.10.2 255.255.255.252


Mengaktifkan interface 0/1

R2(config)#interface FastEthernet0/1

R2(config-if)#no shutdown


Menambahkan IP address di interface 0/1

R2(config-if)#ip address 200.200.200.1 255.255.255.240


Cek Konfigurasi IP, pastikan sudah sesuai

R2(config-if)#do show ip interface brief



Menambahkan konfigurasi Routing OSPF di R1

R1(config)#router ospf 10

R1(config-router)#network 10.10.10.0 0.0.0.3 area 0

R1(config-router)#network 100.100.100.0 0.0.0.7 area 0


Cek Hasil Routing R1

R1(config-router)#do show ip route



Menambahkan konfigurasi Routing OSPF di R2

R2(config)#router ospf 10

R2(config-router)#network 10.10.10.0 0.0.0.3 area 0

R2(config-router)#network 200.200.200.0 0.0.0.15 area 0


Cek Hasil Routing R2

R2(config-router)#do show ip route



Ujicoba ping/Kirim pesan antara PC 1 ke PC 2 atau sebaliknya. . . . .


Selamat mencoba. . . . .!!!!





Read More
Posted by Faiz Abdul Rokhman, S.Kom on Saturday, September 10, 2022

Blog Archive

About Me

Faiz Abdul Rokhman, S.Kom
View my complete profile

Total Pageviews

Followers